Penipuan Jual-Beli Online : Penipu Menipu Pembeli & Penjual Sekaligus - Membongkar Modus

Mengungkap kasus kejahatan yang marak terjadi belakangan ini ....

Breaking News

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Minggu, 31 Januari 2016

Penipuan Jual-Beli Online : Penipu Menipu Pembeli & Penjual Sekaligus

Dengan menjamurnya bisnis jual-beli online, banyak celah dan peluang yang kemudian dimanfaatkan para penipu untuk melakukan aksi kejahatannya. Berbagai aksi penipuan mereka lakukan untuk mencurangi pembeli atau penjual. Namun belakangan, muncul aksi penipuan yang terbilang lebih berani dan kreatif, karena sang Penipu dapat mencurangi Penjual sekaligus Pembeli di Online-Shop. Bagaimana caranya?


Meski terdengar ribet, tapi ternyata caranya sangat sederhana :
Mula-mula Penipu membuat toko dan iklan palsu, menawarkan produk dengan harga yang sangat miring. Sambil menawarkan produk abal-abal, Penipu kemudian mencari Online Shop dengan reputasi sangat baik dan terpercaya, dan membeli produk yang dijual Online Shop itu. Produk yang dicarinya adalah produk yang memang dibutuhkannya, tapi harganya harus di bawah produk abal-abal yang diiklankannya.

Sederhananya begini : Penipu membuat iklan menjual produk Smart-Phone terbaru dengan harga Rp 3,000,000 (padahal harga resmi produk tersebut di pasaran adalah Rp 3,600,000). Di waktu bersamaan, dia menghubungi Online Shop yang menjual panci dengan harga Rp 2,000,000.

Dengan berpura-pura tidak punya rekening, dan akan meminjam rekening salah satu sanak keluarganya (suami / istri / Tante / Kakak / Adik / Pacar), Sang Penipu akan meminta rekening pemilik Online Shop tersebut untuk digunakan mentransfer uang pembayaran produk yang akan dibelinya. Sampai di sini, Pemilik Online Shop belum dirugikan.

Di pihak lain, produk abal-abal yang "dijual" Penipu kemudian mendapatkan pembeli serius. Penipu kemudian memberikan Nomer Rekening Pemilik Online Shop yang diperolehnya, dan meminta Pembeli Produk Abal-Abal mentransfer pembayaran ke rekening tersebut.

Anda tentu sudah bisa menduga : Pemilik Online Shop akan menerima kelebihan uang. Dia akan segera menghubungi Sang Penipu untuk mengkonfirmasi. Dan dengan menunjukkan "kebegoannya", Sang Penipu akan mengatakan kalau kelebihan transfer itu sebaiknya dibayarkan langsung saja, berbarengan dengan penyerahan barang.

Maka Sang Penipu dengan pe-denya akan menemui Pemilik Online Shop untuk mendapatkan barang pesanannya, sekaligus uang "kelebihan transfer" yang didapat Pemilik Online Shop. Setelah itu, Sang Penipu pun menghilang.

Dan masalah pun terjadi ....

Sang Pembeli yang telah keburu mentransfer uang, jelas tidak akan menerima barangnya karena pesanannya tidak pernah datang. Biasanya dia akan melapor ke polisi dan meminta nomer rekening yang didapatnya dari Penipu segera diblokir. Dan saat rekening itu diblokir, Pemilik Online Shop yang tidak tahu apa-apa, jelas bingung karena rekeningnya diblokir.

Agar terhindar dari aksi penipuan seperti ini, ada baiknya Anda lebih jeli :

1. JIKA ANDA PEMBELI : 
Hati-hatilah dalam berbelanja di toko online, terutama "usia" tokonya masih baru dan belum punya reputasi. Waspada pula jika produk yang ditawarkannya adalah produk dengan harga yang sangat miring dan "tidak masuk akal". Jangan terburu-buru untuk segera membeli dan mentransfer uang. Kalau perlu, mintalah ketemuan dengan Pembeli untuk memastikan barang yang ditawarkan benar-benar ada dan punya kualitas sama dengan produk di pasaran. Jika Anda tertarik, lakukan pembayaran secara COD (Cash On Delivery).


2. JIKA ANDA PENJUAL : 
Waspadalah jika ada orang mengatakan dia tidak punya rekening pribadi dan akan transfer dari rekening orang lain. Pastikan nama orang yang akan membeli dan minta alamatnya. Pastikan si pembeli memang tinggal di alamat tersebut. Jika Pembelinya adalah orang di luar kota atau luar pulau, tidak ada salahnya Anda meminta dia mengirimkan fotokopi KTP-nya pada Anda. Mungkin Pembeli akan mengatakan Anda "ribet", tapi hal ini jauh lebih baik daripada bisnis dan reputasi yang telah Anda bangun hancur gara-gara ulah sang penipu.

Saat menerima transfer berlebih, jangan langsung girang. Pastikan, siapa yang mentrasnfer uang tersebut? Apakah yang mentransfer adalah orang yang sama dengan yang membeli. Waspadalah jika nama pembeli dan yang mentransfer beda.

Semoga bermanfaat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages